Saturday, April 28, 2012

Musafir di Tengah Cita

Terdampar di laut senja,
Mencari arah mendongak dada,
Kerisauan membara,
Ketakutan memaksa,
Keberanian ditimba,
Tiada hala tanpa arah.

Aku bukan pendeta,
Aku bukan penguasa dunia,
Aku bukan pemegang senjata,
Aku hanya insan biasa yang berhati mulia.

Ke laut akan ku renangi,
Ke gunung kan ku daki,
Ke hutan ku kan rentasi,
Ke mana sahaja aku akan sanggupi.

Cita-cita satu anugerah,
Mengapa cita-cita harus dilupa?
Dimana ilmu yang baru ditimba?
Biar hidup tidak berharta,
Biar diri dipandang hina,
Namun, hidup cita biar bermaruah.

Nukilan oleh:
Mohamad Suhaimey Bin Razin
29.04.2004
Tingkatan 4 Bijaksana
SMK Usukan Kota Belud, Sabah.

No comments:

Post a Comment